Biaya Hidup di Temanggung: Gambaran Menyeluruh

Temanggung, sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah dan udaranya yang sejuk, juga menawarkan biaya hidup yang relatif terjangkau dibandingkan dengan kota-kota besar di Indonesia. 

Memahami rincian biaya hidup di Temanggung sangat penting bagi mereka yang berencana untuk menetap atau berinvestasi di daerah ini. Artikel ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang biaya hidup di Temanggung, berdasarkan berbagai komponen pengeluaran.

biay hidup di temanggung

Komponen Biaya Hidup di Temanggung

Menurut informasi dari Info Jateng Pos, UMR Temanggung 2024 adalah Rp2,109,690, urutan ke 29 di Jawa Tengah. Lantas, berapa biaya hidup di Temanggung? 

Biaya hidup di Temanggung dapat dibagi menjadi dua kategori utama: pengeluaran untuk makanan dan pengeluaran non-makanan. Berdasarkan data yang ada, pengeluaran untuk makanan mencakup 46,91% dari total biaya hidup, sementara pengeluaran non-makanan mencakup 53,09%.

Pengeluaran untuk Makanan

Makanan (46,91%)

Pengeluaran untuk makanan adalah bagian terbesar dari biaya hidup di Temanggung. Rata-rata pengeluaran bulanan untuk makanan adalah Rp 392.137. Biaya ini mencakup berbagai kebutuhan makanan sehari-hari yang dibutuhkan oleh masyarakat Temanggung.

Bahan Minuman (1,54%)

Bahan minuman mencakup sekitar 1,54% dari total pengeluaran untuk makanan, dengan rata-rata pengeluaran bulanan sebesar Rp 12.873. Ini mencakup biaya untuk teh, kopi, gula, dan minuman lainnya yang sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Buah-Buahan (2,07%)

Pengeluaran untuk buah-buahan sekitar 2,07% dari total pengeluaran untuk makanan, yaitu Rp 17.304 per bulan. Buah-buahan segar sering menjadi bagian dari menu sehari-hari, memberikan nutrisi penting bagi penduduk.

Bumbu-Bumbuan (1,07%)

Bumbu-bumbuan, yang mencakup rempah-rempah dan bumbu dapur lainnya, mencakup 1,07% dari total pengeluaran untuk makanan, dengan rata-rata pengeluaran bulanan sebesar Rp 8.944. Ini mencerminkan pentingnya rempah-rempah dalam masakan Indonesia.

Daging (2,34%)

Pengeluaran untuk daging mencakup 2,34% dari total pengeluaran untuk makanan, dengan biaya bulanan sekitar Rp 19.561. Daging, baik sapi, ayam, atau kambing, merupakan sumber protein utama bagi penduduk Temanggung.

Ikan (4,07%)

Ikan juga menjadi sumber protein penting dengan pengeluaran sekitar 4,07% dari total biaya makanan, atau sekitar Rp 34.023 per bulan. Ikan segar dan olahan ikan sering dijumpai di pasar tradisional dan restoran di Temanggung.

Kacang-Kacangan (1,03%)

Pengeluaran untuk kacang-kacangan sekitar 1,03% dari total biaya makanan, dengan rata-rata bulanan Rp 8.610. Kacang-kacangan seperti kacang tanah dan kacang kedelai sering digunakan dalam berbagai masakan lokal.

Konsumsi Lainnya (0.97%)

Konsumsi lainnya mencakup sekitar 0,97% dari total pengeluaran untuk makanan, dengan biaya sekitar Rp 8.109 per bulan. Ini mungkin termasuk makanan ringan dan camilan.

Makanan Jadi (15,63%)

Makanan jadi mencakup 15,63% dari total pengeluaran untuk makanan, dengan biaya sekitar Rp 130.657 per bulan. Ini mencakup makanan yang dibeli jadi, seperti di warung makan atau restoran, yang menjadi pilihan praktis bagi banyak orang.

Minyak & Lemak (1,27%)

Minyak dan lemak mencakup sekitar 1,27% dari total biaya makanan, dengan rata-rata pengeluaran bulanan sebesar Rp 10.616. Minyak goreng dan margarin adalah kebutuhan sehari-hari dalam memasak.

Padi-Padian (5,52%)

Padi-padian, terutama beras, mencakup 5,52% dari total pengeluaran untuk makanan, dengan biaya sekitar Rp 46.144 per bulan. Beras merupakan makanan pokok utama bagi masyarakat Temanggung.

Sayur-Sayuran (4,26%)

Pengeluaran untuk sayur-sayuran sekitar 4,26% dari total biaya makanan, atau sekitar Rp 35.611 per bulan. Sayuran segar sangat penting untuk keseimbangan gizi.

Telur & Susu (2,79%)

Telur dan susu mencakup sekitar 2,79% dari total biaya makanan, dengan rata-rata pengeluaran bulanan sebesar Rp 23.323. Telur dan susu adalah sumber protein dan kalsium yang penting.

Tembakau & Sirih (6,06%)

Pengeluaran untuk tembakau dan sirih sekitar 6,06% dari total biaya makanan, dengan biaya bulanan sekitar Rp 50.658. Ini mencerminkan kebiasaan konsumsi tembakau di daerah ini.

Umbi-Umbian (0,62%)

Pengeluaran untuk umbi-umbian seperti kentang dan singkong mencakup 0,62% dari total biaya makanan, dengan rata-rata pengeluaran bulanan sebesar Rp 5.183. Umbi-umbian sering menjadi alternatif karbohidrat selain nasi.

Pengeluaran Non-Makanan

Masih menurut Info Jateng Pos, pengeluaran non-makanan di Temanggung juga masih cukup terjangkau. Berikut rinciannya. 

Barang & Jasa (12,17%)

Pengeluaran untuk barang dan jasa mencakup 12,17% dari total pengeluaran non-makanan, dengan biaya sekitar Rp 101.733 per bulan. Ini mencakup berbagai layanan dan barang-barang konsumsi lainnya yang diperlukan sehari-hari.

Barang-Barang Tahan Lama (4,60%)

Barang-barang tahan lama seperti peralatan rumah tangga dan elektronik mencakup 4,60% dari total pengeluaran non-makanan, dengan biaya sekitar Rp 38.453 per bulan.

Keperluan Pesta & Upacara (1,21%)

Pengeluaran untuk keperluan pesta dan upacara mencakup sekitar 1,21% dari total biaya non-makanan, dengan rata-rata pengeluaran bulanan sebesar Rp 10.115. Biaya ini termasuk kebutuhan untuk acara-acara keluarga dan tradisional.

Pajak dan Asuransi (3,92%)

Pajak dan asuransi mencakup sekitar 3,92% dari total biaya non-makanan, dengan biaya bulanan sekitar Rp 32.769.

Pakaian, Alas Kaki & Tutup Kepala (2,51%)

Pengeluaran untuk pakaian, alas kaki, dan tutup kepala mencakup 2,51% dari total biaya non-makanan, dengan biaya sekitar Rp 20.982 per bulan.

Rumah & Fasilitasnya (26,33%)

Pengeluaran untuk rumah dan fasilitasnya mencakup 26,33% dari total biaya non-makanan, dengan biaya bulanan sekitar Rp 220.101. Ini termasuk sewa rumah, perbaikan, dan utilitas seperti listrik dan air.

 

Kesimpulan

Biaya hidup di Temanggung mencerminkan keseimbangan antara kebutuhan pokok dan pengeluaran lainnya. Dengan 46,91% pengeluaran dialokasikan untuk makanan dan 53,09% untuk non-makanan, Temanggung menawarkan lingkungan yang terjangkau bagi mereka yang ingin menikmati kehidupan yang lebih tenang dengan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan kota-kota besar di Indonesia. 

Pemahaman mendetail tentang rincian biaya ini dapat membantu pendatang baru untuk merencanakan anggaran mereka dengan lebih baik dan menikmati semua yang ditawarkan oleh kabupaten yang indah ini.