Bisnis bunga potong dan bunga papan bisa dijadikan pilihan bagus karena hanya membutuhkan modal yang kecil. Selain itu, potensi keuntungan yang bisa didapatkan bisa sangat besar, terutama pada momentum tertentu seperti acara pernikahan, hari ulang tahun perusahaan, dan lain sebagainya.
Meski bunga merupakan kebutuhan sekunder, namun permintaannya cukup tinggi, terutama di daerah perkotaan. Itu karena permintaan bunga bukan hanya datang dari seseorang yang ingin memberikan hadiah kepada kekasihnya saja, melainkan juga datang dari perusahaan – perusahaan besar.
Beberapa momentum seremonial seperti acara pernikahan, wisuda dan hari Ibu juga bisa membuat harga bunga melambung tinggi. Lalu, bagaimana memulai bisnis ini ? Apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana keuntungannya ?
Memulai Bisnis Bunga Potong dan Bunga Papan Dengan Modal Sedikit
Tak perlu menarik diri dari mimpi besar, apabila Anda tidak memiliki modal yang cukup untuk memulai usaha. Pasalnya, bisnis bunga potong dan bunga papan dapat dijalankan dengan modal kecil. Untuk mengetahui caranya, Anda bisa menyimak pembahasan berikut ini.
Baca juga: Toko Papan Bunga Pontianak
1. Lakukan Riset Terlebih Dahulu
Sebelum terjun ke dunia bisnis bunga potong dan bunga papan, ada baiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu. Riset yang Anda lakukan perlu mencakup berbagai hal, mulai dari potensi permintaan bunga hingga pemantauan terhadap kompetitor.
2. Matangkan Perhitungan
Tak hanya melakukan riset, Anda juga perlu mencari suplier yang tepat untuk memasok kebutuhan bunga Anda agar Anda mendapatkan harga yang murah.
Biasanya, para pemasok membanderol harga bunga sekitar Rp. 5 ribu hingga Rp. 10 ribu per tangkai. Tetapi ketika dijual lagi, keuntungannya bisa berlipat ganda. Sebab, harga jual bunga bisa melesat tinggi, tergantung tingkat kerumitan desain dan jenis bunga yang dipilih.
Biaya operasional juga perlu dipertimbangkan apabila Anda menerapkan sistem bebas ongkir (ongkos kirim). Jika ongkir dibebankan kepada pembeli, bukan berarti tak ada biaya lain yang mesti Anda perhitungkan. Anda mesti menghitung biaya pembelian perlengkapan yang dibutuhkan selama merangkai bunga, seperti pita, kertas, tali warna – warni yang biasanya membutuhkan dana tak sedikit, sekitar Rp. 500 ribu hingga Rp. 1,5 juta.
Bila Anda mampu menjual 30 tangkai bunga mawar, 20 buket mawar, dan 10 buket bunga campur dalam sebulan, maka Anda berpeluang meraup omzet sekitar Rp. 13,75 juta per bulan. Adapun keuntungan bersih yang bisa Anda peroleh ialah sekitar Rp. 8 jutaan per bulan.
3. Terapkan Skema Pre Order Untuk Meminimalisir Resiko
Dalam menjalankan bisnis toko bunga, Anda bisa menerapkan sistem pre order untuk mengurangi resiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh kualitas bunga yang menurun. Sebaiknya, maksimalkan juga penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk Anda. Jika perlu, Anda bisa bergabung dengan marketplace ternama, seperti Lazada, Shopee, OLX atau yang lainnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
4. Gunakan Jasa Endorsement Untuk Marketing Online
Jika Anda memiliki modal yang cukup atau sudah mendapat untung besar dari hasil penjualan bunga, maka tak ada salahnya untuk mencoba menggunakan jasa endorsement. Anda bisa bekerja sama dengan influencer atau selebgram untuk mempromosikan produk Anda.
Jika belum punya modal yang mencukupi, Anda bisa menggantinya dengan memajang testimoni para pelanggan. Testimoni tersebut bisa diunggah ke laman website bisnis atau akun online shop milik Anda untuk meningkatkan trust calon pembeli. Bagaimana, tertarik ?