Untuk yang sedang membangun rumah atau merencanakan renovasi rumah, pasti selalu menghitung biaya yang akan dikeluarkan. Pada saat ini, atap rumah tidak hanya dari kayu tetapi ada baja ringan yang dapat dijadikan bahan untuk atap, sehingga mengalami dilema akan menggunakan atap jenis apa.
Karena pemilihan atap bangunan dengan menggunakan kayu atau menggunakan baja ringan maka akan mempengaruhi jumlah uang yang akan dikeluarkan. Untuk itu, di sini akan dibahas harga baja ringan dan kayu untuk mengetahui besaran biaya atap bangunan menggunakan baja ringan atau menggunakan kayu.
Keuntungan Menggunakan Atap Baja Ringan Dibandingkan Atap Kayu
Yang pertama menggunakan baja ringan. Jika memilih menggunakan baja ringan, dimisalkan bangunannya memiliki ukuran 4×8 meter persegi maka membutuhkan biaya sekitar 5,12 juta dengan menggunakan perhitungan biaya per meter persegi baja ringan adalah 110 ribu rupiah hingga 160 ribu rupiah . Untuk biaya pemasangannya sekitar 1 juta rupiah, sehingga total biaya atap dengan menggunakan baja ringan dengan menghitung berdasarkan harga baja ringan adalah 6,12 juta rupiah.
Yang kedua adalah atap dengan menggunakan bahan kayu. Dengan ukuran bangunan 4 x 8 meter persegi. Apabila memilih menggunakan kayu sebagai atapnya, diperlukan pembuatan tiga buah kuda-kuda, dimana pembuatan satu buah kuda-kuda memerlukan kurang lebih 1 meter kubik kayu dengan ukuran 8 atau 12.
Selain kayu ukuran 8 atau 12 juga diperlukan kayu kaso dengan ukuran 4 atau 6 dan juga kayu reng dengan ukuran 3. Dengan perkiraan biaya untuk berbelanja kayu ukuran 8 atau 12 adalah 3 juta rupiah dan untuk kayu reng beserta kaso adalah 2 juta rupiah, dan ditambah dengan biaya pemasangannya adalah 1,5 juta rupiah maka total biaya atap bangunan yang menggunakan kayu adalah 6,5 juta rupiah.
Aspek Lain Pemilihan Bahan Atap Bangunan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan membandingkan harga baja ringan dan harga kayu maka tidak terlalu jauh perbedaannya. Namun jika ingin lebih yakin berikut beberapa kelebihan dan kekurangan baja ringan dan kayu :
1. Aspek lingkungan
Dengan memilih menggunakan atap bangunan berbahan baja ringan maka lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan penebangan pohon dalam jumlah yang besar. Bisa dibayangkan apabila membangun bangunan berukuran 4×8 meter persegi saja sudah lumayan banyak kayu yang diperlukan, dan tentunya semakin banyak kayu yang diperlukan maka akan semakin banyak pohon yang ditebang.
2. Aspek ketahanan bahan
Untuk aspek ketahanan bahan maka disesuaikan dengan lokasi pembangunan. Untuk daerah pantai dianjurkan memakai kayu karena baja ringan tidak menjamin terbebas dari korosi, tetapi untuk masyarakat perkotaan lebih baik memakai baja ringan.
3. Ketahanan terhadap serangan rayap
Kayu memiliki umur 10 tahun jika tidak diserang rayap, tetapi apabila diserang rayap maka tidak lama setelah diserang kayu akan hancur. Baja tidak akan diserang rayap tetapi tidak menjamin terbebas dari korosi.
4. Aspek usia
Kayu memiliki usia pakai 10 tahun jika tidak diserang rayap, sedangkan baja ringan memiliki usia pakai sesuai dengan jenis baja ringan dan ketelitian pada saat proses pemasangan. Semakin berat baja ringan maka akan memiliki ketahanan yang lebih bagus untuk menahan beban.
5. Biaya renovasi
Aspek yang harus dipertimbangkan lagi setelah harga, daya tahan, umur, lingkungan, dan ketahanan terhadap serangan rayap adalah aspek renovasi. Setelah baja dan kayu dipakai beberapa tahun sesuai umur pakai masing-masing bahan dan kondisi maka atap bangunan memerlukan renovasi yang tentunya memerlukan biaya, sehingga harus dipertimbangkan juga. Untuk kayu dan baja ringan tidak memiliki perbedaan yang jauh untuk biaya renovasinya.
Itulah perbedaan harga baja ringan dan kayu dan beberapa aspek lain yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih atap bangunan agar atap bangunan bertahan lama, dan dengan biaya yang seminimal mungkin.
Baca juga: Jasa Pembuatan Kanopi di Makassar