Ada banyak kejadian-kejadian mistis yang kerap kali terjadi di Indonesia, sebagian diantaranya bahkan terekam lewat kamera CCTV, termasuk diantaranya yang paling sering terjadi adalah penampakan keranda terbang yang datang pada malam hari, ia dikenal juga sebagai lampor. Sebenarnya apa itu lampor? Ini adalah sebuah istilah untuk menyebutkan iblis yang sosoknya selalu datang menyerupai keranda terbang, khususnya pada malam hari.

Ada juga kepercayaan lain yang menyebutkan bahwa sebenarnya lampor ini termasuk pasukan gaib dari Nyi Blorong atau ratu ular yang datang dari Pantai Selatan. Karena memang kedatangannya ditandai dengan hembusan angin kencang dari Laut Selatan. Pada dasarnya mitos yang satu ini sudah ada sejak lama. Hal tersebut jugalah yang membuat masyarakat khususnya adalah masyarakat Jawa melarang anak-anak untuk keluar pada saat magrib dan juga malam hari.

Karena ketika seseorang berjumpa dan juga dibawa oleh lampor ini bisa jadi nantinya orang tersebut tidak akan kembali selamanya. Jika pun nantinya orang tersebut bisa kembali maka dalam keadaan yang gila. Kedatangan dari lampor ini sendiri memang tidak ada yang tahu kapan, hanya saja pada saat angin kencang masyarakat sudah mulai waspada serta melakukan pencegahan, diantaranya adalah dengan memukul-mukul kentung untuk mencegah kehadirannya. Berharap agar nantinya lampor tidak datang kesana dan bisa mengambil nyawa mereka.

Faktanya sendiri banyak juga yang percaya bahwa kedatangan dari lampor ini menjadi pertanda akan datangnya pagebluk atau yang dikenal juga sebagai musibah, bisa jadi datangnya wabah ke tempat mereka hingga menelan banyak korban jiwa maupun bencana alam. Karena memang sampai sekarang ini banyak yang percaya bahwa lampor bisa mengambil nyawa manusia yang dilewatinya. Bahkan beberapa waktu belakangan ini juga ada sebuah video di TikTok yang cukup viral karena kedatangan dari lampor. Hingga kemudian meresahkan masyarakat yang ada di kawasan tersebut. jadi sekarang sudah tahu apa itu lampor bukan, sebenarnya memang kepercayaan ini masih banyak berkembang pada masyarakat Jawa Tengah serta masih sering menjumpainya.