Penggunaan bahan bangunan terbesar dengan biaya yang cukup mahal adalah bata yang digunakan untuk struktur maupun dinding. Itu sebabnya, bagi Anda yang sedang merenovasi atau membangun rumah diperlukan ketelitian dalam menghitung serta anggaran dana yang harus disiapkan. Kemudian, yang tak kalah pentingnya lagi adalah mencari tahu bahan bangunan apa yang sedang trend atau diminati. Apakah material ini benar benar memudahkan dari segi pemasangan hingga mampu menekan biaya.
Salah satu bahan bangunan yang kini sedang diminati banyak orang khususnya pengembang adalah bata ringan. Ya, bata hebel ini hadir dengan segala keunikan dan kelebihannya dibandingkan dengan bata merah atau batako. Bahkan, di pasaran sendiri sudah hadir dalam dua jenis yaitu bata hebel AAC atau Autoclaved Aerated Concrete) serta CLC (Cellular Lightweight Concrete). Keduanya jelas memiliki perbedaan dimana di dalam artikel ini akan dibahas secara mendetail.
Adapun bata hebel AAC yaitu beton seluler yang memiliki gelembung udara dikarenakan oleh kombinasi dari beberapa bahan yang digunakan seperti bubuk aluminium, pasir, semen, air dan bahan tambahan lainnya. Perpaduan bahan utama inilah yang membuat adanya reaksi kimia sehingga terjadi penggembungan udara. Sama halnya saat membuat roti, maka pengembangan adonan bisa terjadi diluar ekspansi sehingga mau tidak mau harus dibentuk sedemikian rupa. Itu sebabnya, bata ringan model AAC ini memiliki permukaan dan dimensi yang sama karena diproses dengan menggunakan cetakan pabrikasi. Beda dengan bata merah dimana pembuatannya sendiri masih menggunakan teknik konvensional.
Kelebihan dari bata hebel AAC ini adalah mampu meresap air dengan baik. Kondisi ini bisa terjadi karena gelembung udara yang terjadi membentuk ikatan yang kuat sehingga mengakibatkan air mudah masuk ke dalam beton. Namun, dalam pengaplikasiannya sendiri Anda harus benar benar menggunakan plaster khusus yang mampu menyerap air dengan baik.
Bagaimana dengan bata hebel CLC? Adapun bata ini merupakan beton konvensional dimana bahan dasar pembuatnya menggunakan udara sebagai pengganti kerikil. Di dalam prosesnya sendiri pun meggunakan busa organik yang cukup stabil dan tidak menimbulkan reaksi kimia saat pengadukan. Hanya saja, bata ini menggunakan peralatan yang cukup standar sehingga jika diproduksi secara massal pun dapat diintegrasikan ke beton konvensional.
Nah, dari kedua penjelasan diatas maka sangatlah wajar jika keduanya menawarkan perbedaan dari segi harga. Sudah bukan rahasia lagi jika bata AAC jauh lebih mahal dibandingkan dengan CLC dikarenakan komposisi serta proses pembuatannya sendiri pun sudah berbeda. Begitu juga dengan kekuatan sudah pasti lebih kuat AAC dibandingkan dengan bata CLC.
Meski demikian, tidak usah khawatir jika menggunakan bata jenis CLC asalkan disesuaikan dengan kebutuhan dari penggunaan bahan itu sendiri. Misalnya saja untuk kebutuhan dinding sebagai interior desain maka penggunaan bata ringan model ini sangat tepat. Kita tahu, desain rumah minimalis menjadi kebutuhan utama khususnya mereka yang tinggal di perkotaan. Selain mudah dipasang, bata ini juga memberi keindahan tanpa ribet alias tak perlu menggunakan bahan tambahan lainnya seperti cat misalnya. Bahkan, Anda bisa menciptakan suasana yang nyaman dan asri hanya dengan mengubah cara pemasangan bata hebel ini.
Dan untuk mendapatkan bahan bangunan bata AAC maupun CLC tidaklah sulit khususnya di toko material baik online maupun lokal salah satunya di web sejasaku.net. Permintaan yang begitu tinggi disertai penghematan membuatnya banyak dicari baik oleh pengembang perumahan maupun infrastruktur berskala besar.
Baca juga: https://sejasaku.net/3-alasan-utama-kini-harus-beralih-dari-bata-merah-ke-bata-ringan/