Rahasia Budidaya Ikan Baung, Cocok untuk Pemula

Sekilas, ikan baung yang punya sungut dan patil ini tampak mirip ikan lele. Budidaya ikan baung ini sendiri sangat populer karena sudah menjadi komoditas di Nusantara. Masyarakat memberi nama ikan tersebut berbeda-beda, sesuai wilayah. Misalnya, di Jawa Barat lebih terkenal dengan sebutan Tagih, Senggal, atau Singgah. Sedangkan Jawa Tengah menyebut ikan baung sebagai ikan Tageh.

Masyarakat sangat suka ikan baung karena warnanya lembut, putih, juga tebal tidak berduri halus. Berikut adalah beberapa rahasia budidaya ikan baung.

Rahasia Budidaya Ikan Baung, Cocok Untuk Pemula

1. Pematangan Gonad

Dilansir dari Suksespedia, sangat penting mengetahui bagaimana ciri-ciri ikan baung jantan dan betina. Baung betina punya tubuh lebih pendek, sedangkan bagian lubang kelaminnya berbentuk bulat, sebanyak dua buah. Sedangkan indukan jantan punya satu lubang kelamin berbentuk panjang.

Untuk memulai pematangan gonad, anda harus menyiapkan kolam mengalir. Tingkat kepadatan adalah 0,2-0,5 kg/m2. Beri pakan pelet setiap hari sebanyak 3-4% menyesuaikan bobot tubuh baung.

2. Pemilihan Induk Budidaya Ikan Baung

Tujuan memilih induk adalah untuk mencari induk jantan dan betina yang sudah matang dan siap pemijahan. Induk baung betina memiliki perut buncit, lembut, dan jika anda urut akan keluar telur coklat berbentuk bulat. Sedangkan induk baung jantan punya warna tubuh serta alat kelamin tampak kemerahan.

Setelah menemukan indukan tepat, suntik induk betina dengan Ovaprim sesuai dosis (0,6 ml/kg), sedangkan jantan perlu dosis 0,2 ml/kg. Lakukan penyuntikan dua kali dengan jarak waktu 10 jam. Lakukan penyuntikan 1/2 dosis total, suntik pada bagian punggung.

3. Pemijahan Ikan Baung

Pemijahan alami dapat anda lakukan dengan menyatukan induk baung jantan dan betina yang telah anda suntik, dalam satu wadah yang telah anda letakkan ijuk.

Siapkan akuarium untuk penetasan telur, isi air dan masukkan telur pakai bulu ayam dan sebarkan ke seluruh permukaan sampai rata. Tunggu hingga 36 jam agar telur menetas, jadi larva. Pindahkan pada  akuarium untuk pemeliharaan larva.

Jika usia sudah dua hari, beri kutu air atau cacing sutra cincang. Jika umur empat hari, beri cacing sutra sampai usia tujuh hari.

4. Pendederan

Kolam pendederan wajib anda siapkan seminggu sebelum anda menebarkan larva. Lakukan proses pengeringan sampai proses kemalir. Untuk pengeringan membutuhkan kapur tohor  dan sebar ke dasar kolam dengan dosis  50 gr/m2. Lakukan pemupukan dari kotoran ayam kering, dosisnya 500-1000 gr/m2.

Ketinggian air kolam hanya 40 cm, semprot pakai insektisida organophosphate sebanyak 4 ppm setelah tiga hari, lalu biarkan sampai 4 hari.