Belajar di Masa Pandemi

Pandemi Covid 19 yang melanda nyaris seluruh dunia beberapa tahun belakangan ini membawa dampak yang cukup buruk bagi banyak aspek kehidupan masyarakat. Selain mempengaruhi aspek ekonomi, sektor pendidikan pun juga tak luput dari terpengaruh dengan pandemi Covid 19. Imbasnya terdapat kendala belajar di masa pandemi Covid 19 juga berubah.

Karena kekhawatiran akan menularnya virus pembawa Covid 19, banyak negara yang memutuskan untuk mengganti metode pengajaran di sekolah. Jika sebelum masa pandemi Covid 19 kegiatan belajar mengajar atau KBM dilakukan dengan cara tatap muka, kini diganti dengan metode online atau daring.

Perubahan cara belajar di masa pandemi yang drastis dan juga tiba-tiba ini tentu saja memberikan dampak bagi para siswa. Banyak dari mereka yang mengalami culture shock pada saat menjalani metode belajar yang baru dengan cara online ini. Tak hanya bagi para siswa saja, para pendidik pun juga tak sedikit yang juga mengalami culture shock ini. Lihat Juga : Tips Mencari guru les privat calistung terpercaya

Permasalahan metode baru dengan cara daring ini juga semakin diperparah dengan kondisi para orang tua atau wali murid yang tidak memberikan dukungan kepada para siswa, baik secara moral maupun material. Hal ini ditengarai karena berbagai faktor, salah satunya adalah ekonomi dari orang tua atau wali murid yang juga menjadi kendala belajar di masa pandemi.

 

Kendala Belajar Di masa Pandemi Covid 19

Terdapat beberapa kendala belajar di masa pandemi Covid 19 yang berasal dari semua elemen yang terlibat di dalamnya. Baik dari tenaga pengajar, orang tua atau wali murid, dan juga para siswa itu sendiri. Jika terdapat kendala salah satu dari ketiganya, maka bisa dipastikan kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan optimal.

1. Kurangnya Pendampingan Orang Tua

Masih banyak orang tua atau wali murid yang menyerahkan sepenuhnya kegiatan belajar mengajar ini pada tenaga pendidik saja. Banyak dari mereka yang beranggapan jika mengajar ini tugas dari guru saja. Padahal, peran orang tua dalam proses KBM dengan cara daring ini sangat penting sebagai pendamping dari siswa tersebut.

2. Kurangnya Sarana dan Prasarana

Kekurangan sarana dan prasarana juga menjadi momok tersendiri dalam kegiatan belajar secara online di masa pandemi ini. Masalah ini sendiri biasanya dialami oleh daerah yang masih tertinggal dimana akses internet masih cukup sulit. Tak hanya siswa saja, namun tenaga pengajar juga tak luput dari permasalahan ini.

3. Konsentrasi

Kendala berikutnya adalah sulitnya konsentrasi. Tak bisa dipungkiri, dengan tidak hadirnya guru disamping siswa membuat para peserta didik menjadi sulit untuk berkonsentrasi. Hal ini semakin diperparah dengan kurangnya tingkat kepedulian dari keluarga pada saat siswa tersebut sedang belajar. Apalagi bagi peserta didik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar yang perhatiannya mudah teralihkan.

4. Kejenuhan

Tak dapat dipungkiri, minimnya interaksi siswa dengan siswa yang lainnya membuat potensi kejenuhan bagi peserta didik semakin tinggi. Peserta didik juga akan semakin cepat stres yang diakibatkan isolasi dalam belajar secara berkelanjutan. Kejenuhan yang menumpuk ini juga berpotensi menimbulkan rasa cemas dan berujung dengan depresi bagi anak.

5. Meningkatkan Resiko Kekerasan Pada Anak

Kendala belajar di masa pandemi Covid 19 yang terakhir adalah meningkatnya resiko kekerasan pada anak yang tidak terdeteksi oleh pihak sekolah. Tak hanya kekerasan fisik saja, namun kekerasan seksual juga menjadi ancaman yang nyata. Dampaknya, pernikahan dini menjadi hal yang tak asing pada saat pandemi Covid 19 ini.***

 

Disadur dari: cendekiaprivat.com