Standar Keselamatan Di Industri Otomotif Untuk Keamanan Pelanggan Yang Harus Anda Ketahui!

Standar keselamatan di industri ini ditetapkan untuk memastikan bahwa setiap kendaraan yang diproduksi memenuhi persyaratan teknis dan regulasi yang ketat terkait perlindungan terhadap kecelakaan dan situasi berbahaya lainnya.

Penerapan standar keselamatan ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko cedera dan kematian di jalan raya. Standar keselamatan otomotif mencakup berbagai aspek, mulai dari uji tabrak hingga teknologi bantuan pengemudi.

Industri otomotif memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin keselamatan pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya.

 

Pentingnya Standar Keselamatan

Standar keselamatan dalam industri otomotif memiliki peran yang sangat krusial, yaitu:

  1. Mencegah kecelakaan: Dengan memenuhi standar keselamatan, risiko terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir.
  2. Melindungi penumpang: Fitur-fitur keselamatan yang diwajibkan oleh standar dirancang untuk melindungi penumpang dari cedera serius saat terjadi kecelakaan.
  3. Meningkatkan kepercayaan konsumen: Konsumen cenderung memilih kendaraan yang memiliki reputasi baik dalam hal keselamatan.
  4. Mendukung regulasi pemerintah: Standar keselamatan seringkali menjadi dasar bagi pemerintah dalam membuat regulasi terkait kendaraan bermotor.

Jenis-Jenis Standar Keselamatan

Standar keselamatan dalam industri otomotif mencakup berbagai aspek, antara lain:

  1. Standar keselamatan aktif: Berfokus pada pencegahan kecelakaan, seperti sistem pengereman anti-lock (ABS), kontrol traksi, dan sistem stabilitas elektronik (ESC).
  2. Standar keselamatan pasif: Berfokus pada perlindungan penumpang saat terjadi kecelakaan, seperti airbag, sabuk pengaman, dan struktur bodi yang kuat.
  3. Standar emisi: Mengatur tingkat emisi gas buang kendaraan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
  4. Standar keselamatan pedestrian: Bertujuan untuk melindungi pejalan kaki jika terjadi tabrakan dengan kendaraan.

Pengujian Standar Keselamatan di Industri Otomotif

Standar keselamatan di industri otomotif

1. Uji Tabrak (Crash Test)

Uji tabrak merupakan salah satu metode utama dalam menilai standar keselamatan kendaraan. Uji ini mensimulasikan kecelakaan dalam berbagai kondisi untuk melihat bagaimana kendaraan melindungi penumpang saat terjadi benturan.

Lembaga yang melakukan uji tabrak seperti Euro NCAP (European New Car Assessment Programme) di Eropa, IIHS (Insurance Institute for Highway Safety) di Amerika Serikat, dan NCAP ASEAN di Asia Tenggara memainkan peran penting dalam menetapkan standar keselamatan.

Ada beberapa jenis uji tabrak yang dilakukan, di antaranya:

  1. Uji Tabrak Depan (Frontal Crash Test): Uji ini mensimulasikan tabrakan frontal langsung, di mana bagian depan kendaraan menghantam penghalang dengan kecepatan tertentu.
  2. Uji Tabrak Samping (Side-Impact Test): Uji ini mensimulasikan benturan dari samping, yang bertujuan untuk mengevaluasi perlindungan terhadap penumpang ketika kendaraan lain menabrak dari samping.
  3. Uji Tabrak Belakang (Rear-End Test): Ini bertujuan untuk melihat bagaimana sistem perlindungan di bagian belakang kendaraan, terutama pada kecelakaan beruntun.
  4. Rollover Test: Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa besar risiko kendaraan terbalik ketika berbelok tajam atau mengalami kecelakaan.

Hasil dari uji-uji ini memberikan penilaian terkait peringkat keselamatan kendaraan yang bisa digunakan oleh konsumen untuk menentukan pilihan kendaraan yang lebih aman.

2. Sistem Sabuk Pengaman

Sabuk pengaman adalah salah satu perangkat keselamatan paling dasar namun sangat penting dalam kendaraan. Standar keselamatan mengharuskan setiap kendaraan dilengkapi dengan sabuk pengaman di setiap kursi, termasuk kursi belakang.

Fungsi utama sabuk pengaman adalah untuk menahan tubuh penumpang agar tetap di tempatnya saat terjadi kecelakaan, sehingga dapat mencegah cedera serius akibat benturan dengan bagian dalam kendaraan atau terlempar keluar dari kendaraan.

Selain sabuk pengaman standar, beberapa kendaraan modern kini dilengkapi dengan sabuk pengaman pretensioner. 

Sistem ini akan mengetatkan sabuk pengaman secara otomatis saat sensor mendeteksi potensi kecelakaan, sehingga memberikan perlindungan lebih cepat bagi penumpang.

3. Sistem Airbag

Sistem airbag ialah fitur keselamatan pasif yang dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi tabrakan.

Saat sensor mendeteksi tabrakan yang cukup keras, airbag akan mengembang dalam waktu kurang dari satu detik, menciptakan bantalan antara tubuh penumpang dengan permukaan keras seperti setir, dasbor, atau pintu.

Standar keselamatan di banyak negara mengharuskan pemasangan airbag depan pada kendaraan, namun kini banyak kendaraan yang juga dilengkapi dengan airbag samping, airbag lutut, dan airbag kepala untuk memberikan perlindungan lebih menyeluruh.

4. Sistem Pengereman Anti-Terkunci (ABS)

Sistem Pengereman Anti-Terkunci atau Anti-lock Braking System (ABS) adalah teknologi yang dirancang untuk mencegah roda terkunci saat pengemudi melakukan pengereman mendadak. 

Roda yang terkunci dapat menyebabkan kendaraan tergelincir dan kehilangan kendali, terutama pada kondisi jalan yang licin.

ABS bekerja dengan memantau kecepatan putaran setiap roda. Jika ada roda yang berhenti berputar (terkunci), sistem ABS akan secara otomatis mengurangi tekanan rem pada roda tersebut untuk menjaga traksi.

Standar keselamatan di banyak negara kini mengharuskan setiap kendaraan baru dilengkapi dengan ABS untuk meningkatkan keselamatan berkendara.

5. Electronic Stability Control (ESC)

Electronic Stability Control (ESC) adalah sistem keselamatan yang membantu pengemudi menjaga kendali kendaraan dalam situasi ekstrem, seperti berbelok tajam atau saat kendaraan mengalami slip di jalan yang licin.

ESC bekerja dengan memantau gerakan roda dan sudut kemudi, kemudian secara otomatis mengintervensi sistem pengereman pada roda tertentu untuk mencegah kendaraan tergelincir.

ESC telah menjadi fitur standar pada banyak kendaraan modern dan terbukti efektif dalam mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh hilangnya kendali, terutama dalam kondisi cuaca buruk atau manuver mendadak.

6. Blind Spot Monitoring (BSM)

Blind Spot Monitoring (BSM) adalah teknologi keselamatan aktif yang dirancang untuk membantu pengemudi mendeteksi kendaraan lain di titik buta (blind spot) saat akan berganti jalur.

Sistem ini menggunakan sensor untuk memantau area di sekitar kendaraan yang tidak terlihat oleh pengemudi melalui kaca spion.

Ketika ada kendaraan yang berada di titik buta, sistem BSM akan memberikan peringatan visual atau suara kepada pengemudi untuk mencegah tabrakan. Teknologi ini sangat berguna saat berkendara di jalan raya yang padat.

7. Lane Departure Warning (LDW) dan Lane Keeping Assist (LKA)

Lane Departure Warning (LDW) dan Lane Keeping Assist (LKA) adalah fitur keselamatan yang dirancang untuk mencegah kendaraan keluar dari jalur tanpa disengaja. 

LDW memberikan peringatan kepada pengemudi jika kendaraan mulai keluar jalur tanpa menyalakan lampu sein, sedangkan LKA dapat secara otomatis mengoreksi arah kendaraan untuk tetap berada di jalurnya.

Fitur-fitur ini sangat berguna untuk mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan pengemudi atau kurangnya konsentrasi saat berkendara di jalan raya.

8. Pedestrian Detection dan Automatic Emergency Braking (AEB)

Sistem Pedestrian Detection dan Automatic Emergency Braking (AEB) adalah teknologi keselamatan terbaru yang bertujuan untuk mencegah tabrakan dengan pejalan kaki atau kendaraan lain.

Sistem ini menggunakan kamera dan sensor untuk mendeteksi objek di jalur kendaraan, dan jika pengemudi tidak merespons dengan cukup cepat, AEB akan secara otomatis melakukan pengereman darurat.

Kombinasi fitur ini telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko kecelakaan di daerah perkotaan, terutama di sekitar area pejalan kaki.

 

Kesimpulan

Penerapan standar keselamatan di industri otomotif terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Standar ini dirancang untuk melindungi pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lain dari risiko kecelakaan.

Dengan adanya regulasi yang ketat dan inovasi teknologi, kendaraan masa kini semakin aman dan andal dalam berbagai kondisi, memberikan jaminan keselamatan yang lebih baik bagi semua orang di jalan raya.

Anda Siswa SMK ataupun Mahasiswa yang ingin melakukan kunjungan industri di Yogyakarta? Ini dia rekomendasi tempat kunjungan industri yang bagus untuk Anda di kota Yogyakarta.